Walaupun kita ingin mengambil keputusan,
Kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walau[un kita ingin cepat-cepat,
Kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai,
Kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian tersebut.
Pada akhirnya lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
Ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai,
ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat,
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah.
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius
*walau sudah tak sepenuhnya bersetuju dengan pesan yang disampaikan diatas*
dari sebuah catatan harian
|entah dari mana saya menyonteknya dahulu|
Monday, April 27, 2009
Aku mohon ampun padaMu
Aku mohon ampun padaMu
Dari setiap kesenangan tanpa mengingatMu
Dari setiap ketenangan tanpa menyertaiMu
Dari setiap kebahagiaan tanpa mendekatiMu
Dari setiap kesibukan tanpa menaatiMu
dari sebuah catatan harian
*entah dari mana saya mengutipnya*
Dari setiap kesenangan tanpa mengingatMu
Dari setiap ketenangan tanpa menyertaiMu
Dari setiap kebahagiaan tanpa mendekatiMu
Dari setiap kesibukan tanpa menaatiMu
dari sebuah catatan harian
*entah dari mana saya mengutipnya*
Saturday, April 18, 2009
Puisi cahaya bulan
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu?
ketika ku dekap
kau dekaplah lebih mesra
lebih dekap
apakah engkau masih akan berkata
kudengar detak jantungku
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
gie
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu?
ketika ku dekap
kau dekaplah lebih mesra
lebih dekap
apakah engkau masih akan berkata
kudengar detak jantungku
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
gie
Akhir sejarah cinta kita
Suatu saat dalam sejarahcinta kita
Kita tidur saling memunggungi
Tapi jiwa berpeluk-peluk
Senyum mendekap senyum
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Raga tak lagi saling membutuhkan
Hanya jiwa kita sudah melekat menyatu
Rindu mengelus rindu
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita hanya mengisi waktu dengan cerita
Mengenang dan hanya itu
Yang kita punya
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita mengenang masa depan kebersamaan
Kemana cinta kan berakhir
Di saat tak ada akhir.
anis matta
Kita tidur saling memunggungi
Tapi jiwa berpeluk-peluk
Senyum mendekap senyum
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Raga tak lagi saling membutuhkan
Hanya jiwa kita sudah melekat menyatu
Rindu mengelus rindu
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita hanya mengisi waktu dengan cerita
Mengenang dan hanya itu
Yang kita punya
Suatu saat dalam sejarah cinta kita
Kita mengenang masa depan kebersamaan
Kemana cinta kan berakhir
Di saat tak ada akhir.
anis matta
Subscribe to:
Posts (Atom)